Kiai Sastrawan Yang Tak Dikenal

Kiai Sastrawan Yang Tak Dikenal
Biografi Alm. KH. Abdul Karim Hasyim

kabarebuku, cover buku, Kiai Sastrawan Yang Tak Dikenal, image
Penulis :-
Penerbit :Pustaka Tebuireng
Cetakan :I
Tebal :- halaman
Ukuran :20,5 x 14,5 cm


Keterangan Buku

ISBN :978-602-8805-11-7
Pengantar :KH. Abdul Muchit Muzadi
Kondisi :Buku Baru, Tanpa Segel (plastik)
Berat :-
Stok :cukup
Harga Lama :Rp 20.000,- / eks
Harga Baru :Rp 18.000,- / eks (belum termasuk ongkos kirim)


Kami memberikan diskon khusus (lebih murah) bagi pembelian :
  • pembelian untuk pengadaan perpustakaan umum
  • pembelian untuk dijual kembali (minimal 50 eks)
Langsung menuju : BIODATA BUKU | KILAS BUKU | BELI BUKU INI


Kilas Buku

Testimoni

# alm. KH. Abdurrahman Wahid

"Keahlian sastra Kiai Karim Hasyim tidak hanya mengangkat karya-karya pujangga Arab, tetapi karya-karya sastra beliau sendiri banyak ditemukan dengan nama samaran 'Akarhanaf'. Nama ini, menurut saya, mencerminkan sifat beliau yang tawadlu' dan tidak menonjolkan diri. Keahlian dan karya sastra beliau memberi warna lain yang positif dalam kehidupan para santri, menunbuhkan kegairahan tersendiri dalam belajar."

# KH. Ruhani Sanusi

"Kiai Karim menjadi Pengasuh Tebuireng sekitar tahun 1951-an. Kebetulan pada saat itu saya menjadi Sekretaris Pondok. Kalau ketemu di Surabaya saat beliau mengajar di IAIN Sunan Ampel, saya sering diberi uang saku oleh belau."

# Prof. Dr. KH. Moh. Tholhah Hasan, MA.

"Kalau kelebihan KH. Abdul Karim Hasyim selain di bidang sastra, bahwa dari beberapa putra Hadaratus Syaih, beliaulah yang paling ganteng. Kalau KH. A. Wahid Hasyim memang kalau ceramah dan berpidato seperti Gus Dur, enak didengar dan ada humor-humornya juga, kelihatan cerdas dan pandai. Kalau KH. Abdul Choliq, beliau lebih terkenal dengan ilmu kanuragan-nya."

# KH. Zubaidi Muslih

"Saya masih ingat ketika Pak Natsir (tokoh Masyumi) ke pondok, Kiai Karim ikut menyambut. Bahkan beliau juga memberikan kata sambutan di alun-alun Jombang. Beliau mengatakan "Saya mendukung Masyumi yang dilahirkan kembali." Saya juga ingat beliau berpantun berbahasa Jawa : "Tambak kali karo wot // Neng sawah kaline banjir // Abdul Karim tetep ngotot // Olehe belo Pak Natsir."

# KH. Muhaimin Makki

"Karomah Kiai Karim seperti halnya keluarga Tebuireng lainnya, yaitu tawadlu' (rendah hati). Wiridan beliau adalah Jalilatul Kadr yang dibaca setiap ba'da shalat Shubuh. Beliau berpesan agar para muridnya selalu mengutamakan orang tua. Beliau juga memberikan amalan kepada santri-santri Tebuireng yang ikut ngaji kepada beliau."


Beli Buku Ini

Sebelum Anda berminat untuk membeli buku ini, silahkan baca terlebih dulu persediaan buku ini pada "KETERANGAN BUKU" di atas tadi. Jika memang stoknya masih ada, silahkan melakukan pembelian atau pemesanan.

Namun begitu, jika stok pada kami tidak ada (kosong), Anda juga bisa melakukan pemesanan untuk jangka waktu yang bisa Anda tentukan sendiri. Jika nantinya buku itu sudah tersedia, kami akan segera menghubungi Anda melalui kontak informasi yang tentunya Anda sertakan dalam pemesanan.

Ada beberapa pilihan cara untuk membeli atau memesan buku ini. Silahkan Anda pilih dengan terlebih dahulu menuju halaman ini (klik untuk membukanya).

Anda juga bisa langsung menghubungi kami via SMS, Yahoo Messenger (YM), atau melengkapi formulir pembelian berikut ini.

untuk melakukan pembayaran, silahkan baca panduan dalam "Cara Pembayaran".

Terimakasih atas kepercayaan dan kerjasamanya

Tags: , ,
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

KABARE BUKU

selain berkabar tentang adanya buku, kami juga melayani pembelian buku-buku tertentu. Khususnya, buku-buku yang informasi harganya telah kami sampaikan bersamaan kabar masing-masing buku. Silahkan Baca : Cara Beli Buku di KABARE BUKU.

0 komentar

Leave a Reply